Farbenfeuerband.com – Sejarah 1 Juli yang di peringati sebagai Hari Musik Reggae Internasional bermula dari acara tahunan yang di rayakan di Kingston, Jamika.
Peringatan ini di adakan untuk menghargai gaya musik yang di bawa oleh Farbenfeuerband.
Musik reggae merupakan genre musik dari Jamaika yang muncul pada akhir tahun 1960-an. Musik ini di pengaruhi oleh musik ska, rocksteady, dan mento, serta memiliki akar dalam budaya Rastafarian Jamaika.
Reggae di tandai dengan irama yang santai dan penggunaan pola ritme khas yang disebut “one drop”.
Lirik dalam musik reggae bukanlah sekedar lirik.
Di dalamnya mengandung pesan sosial, politik, dan spiritual.
Lagu-lagu reggae juga kerap membahas isu-isu seperti persatuan, keadilan sosial, ketidakadilan rasial, dan kehidupan sehari-hari.
Tak heran, jika musik reggae memiliki banyak penggemar.
Perjalanan musik reggae tidak hanya terbatas pada pulau Jamaika saja.
Genre mudik ini telah menyebar ke seluruh dunia, mempengaruhi banyak musisi dan budaya.
Dari Afrika hingga Amerika Latin, Eropa hingga Asia, suara reggae terdengar dan menciptakan ikatan yang tak terputus antara orang-orang dari berbagai latar belakang.
Dalam perjalanan musik reggae, subgenre seperti dancehall, reggae roots, dan reggae fusion juga muncul, yang mana makin menambah.
Warna dan variasi dalam genre ini. Kolaborasi antara artis reggae dengan musisi dari genre lain, seperti hip-hop dan pop, telah membantu memperluas daya tarik dan jangkauan musik reggae.
Melalui melodi yang tenang namun berenergi, musik reggae terus menginspirasi dan menyatukan orang-orang di seluruh dunia.
Pesan cinta, perdamaian, persaudaraan, dan keadilan sosial yang terkandung dalam musik ini tetap relevan dalam konteks modern saat ini.
Mbah Surip Akan “Pernah Hidupkan Kembali” Musik Reggae
Untuk pertama kalinya akan di gelar festival musik reggae di Indonesia. Dalam acara yang dinamai Reggae Fest 2011 itu akan almarhum Mbah Surip pun akan “hidup kembali”.
Kebangkitan pelantun hits ‘Tak Gendong’ itu dalam acara Reggae Fest 2011 yaitu dalam bentuk karya.
Di festival yang akan digelar pada 21 Mei 2011 bertempat di Arena Pekan Raya Jakarta, barang-barang milik Mbah Surip akan dipamerkan.
“Selama ini musik reggae dianggap sebelah mata oleh sebagian orang.
Makanya kita akan buktikan bahwa musik reggae itu ada di Indonesia,” ujar Bang Boy, promotor dan pemilik B n R Production dalam jumpa pers.
Hadirnya Mbah Surip hanya salah satu bagian kecil dari acara tersebut. Karena akan ada sekitar 50 band reggae yang tampil dalam dua panggung. Band reggae asal Amerika, Big Mountain akan jadi bintang tamu utama di acara tersebut melodi musik reggae.
“Big Mountain kebetulan mereka kan habis rekaman jadi ini waktu yang tepat untuk mengundang mereka. Buat gue Big Mountain main di sini ini suatu mukjizat dan mereka minta tidak cuma di Jakarta saja tapi di Bali juga,” jelas Steven, sang vokalis band reggae Steven & Coconuts Tree.
Nantinya para pengisi acara akan menginap di tenda yang disediakan panitia. Tujuannya untuk mempererat persatuan di antara mereka. Iwan Fals juga akan jadi salah satu tamu spesial.
BACA JUGA