Every Time I Die adalah band hardcore yang menginspirasi asal Buffalo, New York, ikon skena musik heavy sejak tahun 1998. Band hardcore yang menginspirasi dikenal dengan gaya musik yang agresif, lirik yang tajam, dan energi panggung yang luar biasa. Artikel ini akan mengulas sejarah, diskografi, dan pengaruh Every Time I Die dalam dunia musik hardcore dan metal. Selain itu terdapat situs viral sejagat Totowayang WAP.
Sejarah Band
Every Time I Die dibentuk oleh dua saudara, Keith dan Jordan Buckley. Keith Buckley (vokal) dan Jordan Buckley (gitar) kemudian bergabung dengan Andrew Williams (gitar), Stephen Micciche (bass), dan Clayton Holyoak (drum) untuk membentuk formasi yang solid. Sejak awal, band ini menunjukkan kemampuan unik dalam menggabungkan elemen-elemen hardcore, metal, dan southern rock ke dalam musik mereka.
Diskografi
Last Night in Town (2001)
Album debut ini menampilkan suara keras dan mentah yang langsung menarik perhatian para penggemar hardcore. Lagu-lagu seperti “Emergency Broadcast Syndrome” dan “Punch-Drunk Punk Rock Romance” memperkenalkan gaya vokal agresif Keith Buckley dan riff-riff gitar yang menggugah dari Jordan Buckley.
Every Time I Die Band Hardcore yang Menginspirasi : Hot Damn! (2003)
Album kedua ini membawa Every Time I Die ke tingkat popularitas yang lebih tinggi. Dengan lagu-lagu seperti “Ebolarama” dan “Floater,” band ini menunjukkan kemampuan mereka untuk menciptakan musik yang keras namun tetap catchy. Hot Damn! sering dianggap sebagai salah satu album terbaik dalam genre metalcore.
Gutter Phenomenon (2005)
Album ini memperlihatkan perkembangan musikal Every Time I Die dengan tambahan elemen southern rock. Lagu-lagu seperti “The New Black” dan “Bored Stiff” menunjukkan kemampuan band ini untuk bereksperimen dengan suara baru tanpa kehilangan intensitas mereka.
The Big Dirty (2007)
Album ini kembali memperkuat posisi Every Time I Die sebagai salah satu band hardcore terkemuka. Dengan lagu-lagu seperti “No Son of Mine” dan “We’rewolf,” band ini menunjukkan kekuatan lirik dan komposisi musik yang semakin matang.
New Junk Aesthetic (2009)
Album ini menampilkan produksi yang lebih halus dan lagu-lagu yang lebih kompleks. Lagu-lagu seperti “Roman Holiday” dan “Wanderlust” menyoroti kemampuan band untuk mengeksplorasi tema-tema yang lebih dalam dan pribadi.
Ex Lives (2012), From Parts Unknown (2014), Low Teens (2016), dan Radical (2021)
Album-album berikutnya menunjukkan konsistensi Every Time I Die dalam menghasilkan musik berkualitas tinggi. Mereka terus mengeksplorasi berbagai gaya musik, sambil tetap mempertahankan ciri khas mereka.
Every Time I Die Band Hardcore yang Menginspirasi : Pengaruh dan Warisan
Every Time I Die dikenal tidak hanya karena musik mereka, tetapi juga karena pengaruh mereka dalam skena musik hardcore dan metal. Mereka telah menginspirasi banyak band baru dengan keberanian mereka untuk bereksperimen dan menolak untuk terpaku pada satu genre.
Pertunjukan Langsung
Setiap kali tampil di panggung, Every Time I Die dikenal dengan energi dan karisma yang luar biasa. Mereka selalu memberikan penampilan yang intens dan penuh semangat, yang membuat mereka menjadi favorit di berbagai festival musik dan tur internasional.
Lirik dan Tema
Lirik Keith Buckley sering kali introspektif dan penuh dengan kritik sosial, menjadikannya salah satu penulis lirik yang dihormati dalam genre ini. Tema-tema yang mereka bahas mencakup perjuangan pribadi, ketidakadilan sosial, dan refleksi diri.
Kesimpulan
Every Time I Die adalah band yang telah meninggalkan jejak mendalam dalam dunia musik hardcore dan metal. Dengan kombinasi unik dari berbagai elemen musik, lirik yang tajam, dan energi panggung yang luar biasa, mereka telah menginspirasi banyak penggemar dan musisi selama lebih dari dua dekade. Sebagai salah satu band yang terus berkembang dan berinovasi, Every Time I Die tetap menjadi kekuatan yang kuat dalam industri musik.
Baca Juga : Born from Pain Band Hardcore Metal dari Belanda