Farbenfeuerband.com – Tiga tahun setelah pembantaian PKI 1965 di Indonesia Rastafarian Musik reggae lahir di tanah yang sedang melangsungkan sistem politik apartheid, Jamaika.
Sebenarnya tidak ada penyakralan tanggal yang menjadi penanda asal muasal.
Kecuali peralihan selera musik masyarakat Jamaika dari ska dan rocksteady.
Musik tersebut di anggap memihak masyarakat ekonomi menengah keatas pada paruh awal hingga akhir tahun 1960-an.
Asal Usul Reggae
Kata reggae berasal dari logat Afrika “ragged”, yaitu gerakan menghentak badan saat menari dengan iringan musik ska atau reggae.
Musik ini di pengaruhi oleh musik r&b, rock, calypso, rhumba serta musik khas Jamaika mento.
Raggae cenderung memberi tekanan pada nada-nada lemah serta hentakan ritmik drum yang kompleks.
Yang membedakan ska dengan reggae adalah tempo musik, reggae cenderung lambat dan menonjolkan vokal berat.
Penulis tidak membahas bagaimana intrumen reggae memainkan perannya, tetapi lebih pada nilai yang diangkut oleh genre reggae.
Lalu kenapa reggae begitu identik dengan Rastafaria, ganja, gimbal, dan warna khas merah kuning hijau?
Mula-mula kita harus mengetahui apa itu Rastafari.
Rastafari adalah gerakan aspirasi sosial dan politik kulit hitam kelas pekerja dan petani Jamaika pada 1930.
Gerakan ini berasal dari suatu penafsiran terhadap nubuatAlkitab. Rastafari berasal dari nama Kaisar Ethopia, Haile Selassie I, lebih dikenal luas dengan julukan Ras Täfäri.
Ia di anggap Tuan dari segala Tuan dan Singa Yehuda sebagai Yah/Jah (nama Rastafari untuk Allah.
Merupakan bentuk singkat dari Yehovah yang di temukan dalam Mazmur 68:4 dalam Alkitabversi Raja James).
Bagian dari Tritunggal Kudus dalam ajaran Kristen.
Dalam prakteknya Rastafari bukanlah suatu organisasi yang tersentralisasi.
Masing-masing Rastafari mencari kebenaran untuk dirinya sendiri
Sehingga terdapat berbagai keyakinan yang masuk ke bawah payung besar bernama Rastafari.
Konsumsi ganja, gimbal, dan warna merah kuning hijau mencadi ciri utama seorang Rastafarian.
Bagi mereka ganja di gunakan untuk memperoleh kebijaksanaan dan menjadi ritual untuk mendekatkan diri kepada “Jah” (Tuhan).
Dreadlocks atau gimbal adalah bagian dari sumpah dalam Injil Nazarene dan Leviticus yang melarang untuk mencukur rambut.
Sedangkan warna merah berarti martir perjuangan, hijau bermakna kedekatan dengan alam, dan emas menunjukkan kekayaan Afrika.
“Rastafari bisa di anggap sebagai agama budaya, karena sudah di anut begitu banyak orang.
Mempunyai ritual tersendiri, sedangkan inti ajarannya adalah kembali ke tanah perjanjian (kaum Rasta menyebutnya “Zion”) Afrika.
Serta mengajak masyarakat ras negroid Afrika untuk hidup menyatu dengan alam, ungkap Rehan Sapto Rosada, pengarang buku Agama Rastafaria: Tuhan, Ganja, Rambut Gimbal, dan Perlawanan.
Perlu di ketahui Reggae bukan hanya sebagai genre musik saja, melainkan
dapat di sebut sebagai perlawanan berdasarkan kepada 3 hal. Pertama, sebagai bentuk konflik.
Konflik ini disebabkan karena ketidak puasan kelas masyarakat kulit hitam.
Kedua, framing atau pembingkaian merupakan salah satu langkah awal yang di ambil oleh masyarakat.
Kulit hitam untuk mereduksi dominasi sistem sosial-budaya oleh kulit putih.
Interpretasi masyarakat kulit hitam dengan kitab Perjanjian Lama untuk mengembalikan rasa percaya diri kulit hitam di Jamaika.
Di lakukan untuk mengurangi dominasi
Kemudian yang menjadi dasar bahwa Rastafaria dan reggae merupakan bentuk perlawanan adalah solidaritas dan mobilisasi.
Dalam hal ini solidaritas di lakukan dengan dogma Rastafaria menumbuhkan semangat nasionalisme etnis kulit hitam.
Seruan-seruan akan “kekejaman” dalam lagu-lagu Reggae merupakan cara untuk menarik minat “penonton” yang netral untuk menjadi bagian dalam gerakan Rastafari.
Tapi naasnya banyak penikmat musik ini yang menganggap bahwa reggea mutlak milik rastafari, padahal kedua hal ini sangat berbeda.
Mungkin pengidentikan ini terjadi atas peran musisi legendaris aliran ini yang menggunakan semangat Rastafari dalam karyanya, Bob Marley.
Musisi berkewarganegaraan Jamaika yang bernama lengkap Robert Nesta Marley adalah tokoh reggae ternama.
Bahkan di anggap sebagai “nabi” reggae Rastafarian.
Kisah hidup Bob Marley adalah sebuah arketipe, itulah kenapa karyanya abadi dan terus bergema.
Bob Marley berbicara tentang represi politik, wawasan metafisik dan artistik, kesejahteraan serta apa saja yang mengusiknya.
No Women No Cry masih akan terus mengahapus air mata dari wajah seorang janda Rastafarian.
Exodus masih akan memunculkan kesatria, Redemption Song masih akan menjadi tangisan emansipasi melawan segala tirrani.
Waiting in Vaint akan tetap menggairahkan, dan One Love akan terus menjadi himne internasional.
Bagi manusia di dunia untuk melampui batas, melampui kepercayaan dimana tiap orang akan sadar dan mempelajarinya.
Bob Marley adalah seorang Rastafari, dan Bob memainkan peran sebagai musisi yang menyebarkan musik ini ke penjuru bumi.
Hal itu yang menjadi faktor besar yang mendasari mengapa reggae identik dengan rastafari.
BACA JUGA